senja itu telah memaksamu pulang, kawan
kemudian melipat-lipat
dan membiarkanmu terkapar
dirubung lalat di emperan toko cina
kini engkau telah merdeka
terbang bersama angin senja
guratan-guratan di pipi
adalah peta hidup yang kau titi
jalan hidup yang berkelok
hidup tanpa bahan pokok
senja itu telah memaksamu pulang, kawan
padahal engkau belum tuntas
menyusuri padatnya lalu lintas
mencari mimpi-mimpi yang terkelupas
senja itu telah memaksamu pulang, kawan
sebelum engkau sempat
menelan habis nasi bungkusan
sebagai syarat hidupmu
senja itu telah memaksamu pulang, kawan
sebelum engkau sempat minta ijin negaramu
karena engkau, fakir miskin
dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara*!!!
(November 2001)
*mengutip salah satu pasal dalam UUD ‘45
kemudian melipat-lipat
dan membiarkanmu terkapar
dirubung lalat di emperan toko cina
kini engkau telah merdeka
terbang bersama angin senja
guratan-guratan di pipi
adalah peta hidup yang kau titi
jalan hidup yang berkelok
hidup tanpa bahan pokok
senja itu telah memaksamu pulang, kawan
padahal engkau belum tuntas
menyusuri padatnya lalu lintas
mencari mimpi-mimpi yang terkelupas
senja itu telah memaksamu pulang, kawan
sebelum engkau sempat
menelan habis nasi bungkusan
sebagai syarat hidupmu
senja itu telah memaksamu pulang, kawan
sebelum engkau sempat minta ijin negaramu
karena engkau, fakir miskin
dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara*!!!
(November 2001)
*mengutip salah satu pasal dalam UUD ‘45
Senja ini pula yang memaksa aku untuk mandi,,, hehehe... Salam hangat selalu
BalasHapuskereeen... kata-katanya bagaikan kamera, mampu menjpret sebuah fenomena kehidupan...
BalasHapusPulang dulu.. sudah senja..
BalasHapusbesok ke lampu merah lagi...
Pasal berapa itu pak? :)
BalasHapus