Selasa, 22 Oktober 2013

Ketika Mas Mantri Menjenguk Tuhan

MEMBACA (kembali) buku lama ini seolah mengantarkan ke masa-masa sekitar 1998. Bukan saja karena buku ini saya beli sekitar tahun itu, tetapi isinya benar-benar meneropong dan memotret banyak kejadian-kejadian sebelum tahun 1998. Buku yang hadir dengan pergumulan kebudayaan, keagamaan, sosial-politik dengan sajian yang terkadang mengelitik.

Adalah Ahmad Tohari yang memotret kehidupan dengan tokoh-tokoh imajiner dalam buku berjudul Mas Mantri Menjenguk Tuhan. Potret kehidupan sosial yang aktual, kisah-kisah orang kecil, juga orang-orang besar tetapi disampaikan dengan bahasa yang lugas, ceplas-ceplos, khas obrolan sehari-hari tanpa mengurangi nilai-nilai kontemplatifnya.

Buku ini merupakan kumpulan kolom Ahmad Tohari di media massa yang terbit tahun 1997. Tokoh-tokoh imajiner seperti Mas Mantri, Den Besus, Kang Marto Pacul, mBak Nyus dan nama-nama lainnya adalah penjelmaan dari keragaman watak sosial kebanyakan manusia Indonesia yang berada di strata bawah. Tuhan dan manusia tidak dipahami secara formal-tekstual. Namun, "Sapaan Tuhan" universal juga menyentuh sisi kemanuaisaan, keluhuran dan pembelaan atas nasib wong cilik. 

Judul: Mas Mantri Menjenguk Tuhan
Penulis: Ahmad Tohari
Penerbit: RISALAH GUSTI
Tahun: 1997


BUKUKU# Ini adalah catatan sederhana dari buku-buku yang saya miliki dan saya baca yang jauh dari kaidah resensi buku sebenarnya, karena hanya terbatas 3-5 paragraf. Untuk resensi buku yang 'sedikit serius' biasanya saya unggah di blog pertama saya DI SINI.

3 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mengenai Saya

Foto saya
Jombang, East Java, Indonesia
Pencangkul dan Penikmat Kopi. Online dengan domain PENCANGKUL sejak awal 2007 setelah sebelumnya 'kehilangan' akun blog yang dibuat pada awal 2004.

Pengikut