Senja di Sebuah Stasiun

“………. aku tetap tegar meski rel-rel cintaku kau lindas dengan gerbong cintamu hingga melengking-lengking menyayat-nyayat menjerit-jerit dan engkau terus melaju, sementara aku masih menikmati sakit bersama lampu-lampu muram dan tiang-tiang listrik karatan,  ah…..cintamu memang seharga karcis peron ……..”

Puisi Lalat

dan lalat-lalat pun berterbangan
meraung-raung berseliweran
menebar keberisikan
mirip dirinya
:berisik mengusik hari-hariku !!!

Kemarin Aku Sudah Bicara Denganmu

kemarin aku sudah bicara denganmu
bahwa ketika pemilu yang lalu
aku enggan menghadiri coblosan
bukannya aku tak peduli keadaan
tapi karena pemilu membuatku semakin pilu
dengan pemilu dunia memang semakin ramai
namun tidak bertambah damai

Puisi Terlewat (10)

dan…….
buku yang kutulisi puisi
kau robek-robek
dan……
kau lempar ke mukaku
dan……
robek pula jiwaku!

Headline Koran Pagi

headline koran pagi
hari ini harga BBM naik lagi
camkan, naik lagi !!!
tapi siapa peduli

Secangkir Kopi Pahit

secangkir kopi pahit
mengingatkanku pada simbok
simbok, sang maestro cintaku
inspirasiku!